LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Nama : Umi Purwanti

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SDN Cawang 04

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Cawang 04 materi pengukuran sudut pada bangun datar segitiga menggunakan model Project Based Learning

Penulis

Umi Purwanti

Tanggal

13 September 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Peralihan PJJ ke PTM membuat hasil belajar siswa menurun, terjadi learning Loss pada saat PJJ mengakibatkan banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Oleh karena itu, siswa merasa bosan pada saat pembelajaran di kelas karena terbiasa bermain di rumah dengan temannya pada saat PJJ. Perubahan yang terjadi seperti:

1.    Malas mengerjakan soal yang diberikan guru.

2.    Sering mengobrol saat pembelajaran.

3.    Malu dalam mengungkapkan pendapat.

4.    Ingin cepat pulang saat di sekolah.

5.    Kemampuan berhitung siswa sangat rendah mengakibatkan hasil belajar matematika juga rendah.

Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya penggunaan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan guru di kelas.

 

Praktik ini penting untuk dibagikan karena di sekolah lain juga banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama seperti yang saya alami. Sehingga parktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain.

 

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini yaitu sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan media dan model pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah dan pakar, maka diperoleh beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

1.    Pada kegiatan kerja kelompok masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan kerja kelompok.

2.    Pada saat membuat projek, masih ada kelompok yang menyelesaikan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3.    Pada kegiatan pembuktian hasil, masih ada siswa yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.

4.    Pada saat mengukur sudut masih ada siswa yang kurang teliti dalam membaca skala pada busur derajat.

Tantangan dari sisi siswanya berdampak sekali pada proses pembelajaran di sekolah. Ada juga tantangan yang ada di sekolah seperti:

1.    Tidak semua kelas terjangkau jaringan wifi.

2.    Ruang kelas yang sudah cukup lama sehingga terlihat kurang menarik.

3.    Media pembelajaran kit matematika belum tersedia.

Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan yang dihadapi merupakan sisi kompetensi guru yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah motivasi belajar. Dan yang terlibat dalam tantangan ini adalah guru dan peserta didik.

 

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu:

1.   Kepala Sekolah SDN Cawang 04

2.   Dewan guru SDN Cawang 04

3.   Siswa SDN Cawang 04

4.   Dosen dan Guru Pamong PPG

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Tantangan yang ada di atas harus segera di selesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya:

1.   Pada kegiatan kerja kelompok masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan kerja kelompok.

Sebaiknya saya harus lebih intens lagi dalam membimbing siswa yang belum memahami tugas yang akan dilakukan, agar siswa yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif dikelompoknya. Selain itu saya juga harus memberikan motivasi yang lebih lagi bisa dengan memberikan reword supaya keaktifan siswa bisa meningkat.

2.   Pada saat membuat projek, masih ada kelompok yang menyelesaikan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Sebaiknya saya membimbing kembali peserta didik agar dapat membuat pembagian tugas diskusi sehingga dapat memudahkan mereka menyelesaikan dengan tepat waktu.

3.   Pada kegiatan pembuktian hasil, masih ada siswa yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.

saya harus mendampingi dan memberikan contoh kepada siswa baik individu maupun kelompok bagaimana cara mempresentasikan hasil laporan kelompok, dan tetap memberikan semangat dan apresiasi kepada siswa atau kelompok yang sudah tampil.

4.   Pada saat mengukur sudut masih ada siswa yang kurang teliti dalam membaca skala pada busur derajat.

Saya harus lebih memperhatikan siswa yang masih kesulitan dalam mengukur sudut, jika perlu siswa tersebut diberikan waktu khusus untuk memantapkan pemahamanya mengenai pengukuran sudut. Selain itu guru juga berkewajiban menumbuhkan rasa percaya diri siswa tersebut, dengan percaya diri anak akan lebih mudah mempelajari hal-hal baru.

5.   Menggunakan model PjBL

Fase 1  Pertanyaan Mendasar

Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan mendasar bagaimana cara mengukur sudut pada bangun datar segitiga. Peserta didik diberikan penguatan tentang jawabanya.

Fase 2 Mendesain Perencanaan Produk

Guru membagi peserta didik setiap kelompok beranggotakan 4 anak. Setiap kelompok mengerjakan LKPD dimana di dalam LKPD sudah tersedia petunjuk proyek yang akan di buat, yaitu tersedia beberapa bangun datar segitiga berbagai ukuran, siswa mengukur keseluruhan sudutnya baik dengan busur derajat maupun dengan menggunakan rumus, setelah semua segituga terukur sudutnya lalu dipotong dengan rapih, dan tahap terakhir siswa membuat produk berupa bentuk dari gabungan segitiga tersebut. Dalam tahap ini kita bisa memperhatikan bahwa kreativitas siswa sangat diperlukan. Hasilnya ada ternyata bisa bermacam-macam ada yang membentuk bentuk roket, burung, rumah, ikan, layang-layang, dan pemandangan pegunungan.

Fase 3 Menyusun Kadwal Pembuatan

Peserta didik bersama guru menentukan lamanya waktu membuat produk berupa bentuk dari susunan bangun datar segitiga yang sebelumnya sudah diukur besar sudutnya.

Fase 4 Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek

Siswa melakukan kerjasama membuat bentuk dari susunan bangun datar segitiga dan guru memonitor memonitor kegiatan tersebut.

Fase 5 Menguji Hasil

Guru dan siswa membahas kelayakan proyek dan hasil kerja dari LKPD.

Fase 6 Evaluasi Pengalaman Belajar

Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi hasil pemaparan dan pelaksanaan proyek.

 

Tantangan yang ada di sekolah juga harus diselesaikan, diantaranya:

1.   Tidak semua kelas terjangkau jaringan wifi.

Guru bisa menggunakan teatring menggunakan paket data pribadi jika urgen, untuk kedepannya sekolah harus memasang wifi yang bisa menjangkau semua kelas, sehingga jika ada guru yang akan menggunakan untuk kegiatan pembelajaran tidak terganggu.

2.   Ruang kelas yang sudah cukup lama sehingga terlihat kurang menarik.

Sekolah harus menganggarkan untuk pemeliharaan ruang kelas seperti mengcat kembali ruang kelas supaya terlihat lebih rapih dan mengecat bangku dan meja yang sudah bayak coretan supaya terlihat bersih.

3.   Media pembelajaran kit matematika belum tersedia.

Sekolah harus menggarkan untuk membeli media pembelajaran kit matematika atau media lainya guna menunjang pembelajaran di sekolah.

 

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi:

Dampak dari penerapan media berbasis TPACK dan media konkrit yang diimplementasikan dengan dipadukan dengan model Projec Based Learning membuat siswa bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena saat pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok mengerjakan aktivitas-aktivitas yang menarin. Dengan menggunakan model PjBL siswa lebih aktif dan tentunya berpikir kritis serta komunikatif saat pembelajaran di kelas dari pada dengan model pembelajaran konvensional terlihat dari indikator keaktifan naik dari sebelum menggunakan model PjBL. Selain itu dengan menggunakan model PjBL juga meningkatkan kreatifitas siswa, kemampuan berkolaborasi, kemampuan bekerja sama, dan pemecahan masalah.

 

Respon orang lain terkait dengan strategi :

Sangat positif karena pembelajaran inovatif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

Hasil kerja kelompok dalam membuat proyek membentuk bangun dari gabungan bangun datar segitiga dapat dijadikan pajangan kelas yang menarik, selain itu dapat dijadikan media untuk belajar pengukuran sudut pada bangun datar segitiga.

 

Faktor keberhasilan:

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model pembelajran, media pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dibuat Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan guru tentunya dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik

 Lampiran Video PPL 2

                                           

Comments

Popular posts from this blog

Taman Bermain yang Hilang

Ayo, Hemat Energi!

Sumber Energi Alternatif